Tambang, Suarapergerakan.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar komit dalam percepatan penurunan angka stunting. Melalui petugas puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan di Wilayah Kabupaten Kampar, Dinas kesehatan kabupaten Kampar selalu turun ke masyarakat untuk melakukan edukasi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil dan ibu yang memiliki balita agar selalu menjaga kesehatan bayinya hingga berumur 1000 hari pertama. Program percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional dalam upaya mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi, MM melalui Kepala Bidang P2P, Hariyanto, SKM., MKM, (04/03/24) di sela kegiatan Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) tingkat Provinsi Riau di depan Kantor Camat Tambang mengatakan, bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar terus berupaya melaksanakan program-program percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar.
Hariyanto juga mengatakan, bahwa pada Gebyar AKS tingkat Provinsi Riau tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan juga membuat stand posko kesehatan. Posko kesehatan ini memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan berbentuk edukasi dan informasi kesehatan, cek darah, kolestrol dan pelayan kesehatan lainnya, ungkap Hariyanto.
Hariyanto juga menjelaskan, untuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar, dinas kesehatan menggerakkan seluruh petugas Puskesmas dengan berkordinasi bersama stakeholder yang ada di kecamatan dan desa. “Dokter dan petugas kesehatan yang ada di Puskesmas berjibaku dengan stakeholder lainnya untuk menyentuh sasaran penurunan angka stunting,” ungkap Hariyanto.
Hariyanto menjelaskan, bahwa petugas kesehatan puskesmas juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada para kader posyandu yang ada. Sehingga dengan aktif peran posyandu, masyarakat khususnya para ibu-ibu hamil dan ibu yang memiliki balita bisa mendapatkan edukasi dan informasi kesehatan serta pelayanan kesehatan agar selalu kondisi kesehatan bayi dan balitanyatetap terjaga, ungkap Hariyanto.
Hariyanto juga mengatakan, untuk pencegahan stunting, dinas kesehatan telah melakukan program dan intervensi sejak dini. Bahkan kepada remaja putri calon ibu juga diberikan bantuan vitamin agar kesehatan mereka nanti bisa matang saat menjadi calon seorang ibu.
Bagi bayi kita berikan intervensi umur 1000 hari pertama. Terhitung sejak menjadi janin dalam kandungan rahim seorang ibu. Para ibu-ibu hamil kita berikan intervensi melalui program posyandu bersama kader-kader yang ada. Bagi para ibu hamil kita berikan edukasi dan informasi kesehatan serta pelayanan kesehatan. Petugas kita juga menyediakan alat USG untuk mengetahui kondisi bayi dalam rahim ibu nya. Kita juga memberikan beberapa asupan gizi kepada para ibu hamil melalui program-program yang berkordinasi dengan stakeholder yang ada, ungkap Hariyanto.
Melalui media Hariyanto juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berperan aktif menjaga kesehatan terutama menjaga kebersihan lingkungan yang menjadi faktor utama dalam kesehatan masyarakat. Bagi para remaja putri tolong selalu menjaga kesehatannya dan jangan lupa minum vitamin. Bagi para ibu hamil agar selalu mengkoordinasikan dan periksa kesehatan kehamilannya kepada dokter-dokter terdekat terutama dokter-dokter kita yang ada di Puskesmas terdekat. Ibu hamil dan ibu menyusui mesti menjaga asupan gizi agar bayinya terhindar dari stunting. “Manfaatkanlah para dokter dan petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Semua pengobatan di Puskesmas telah kita gratiskan melalui program pemerintah yang ada, ungkap Hariyanto penuh semangat. (Advetorial)