Ketua Umum PW SEMMI Riau Ajak Kader Jaga Marwah Organisasi, Dukung Ketum PB SEMMI Hingga Akhir Masa Jabatan

Pekanbaru, Suarapergerakan.com – Menanggapi dinamika yang tengah berkembang di tubuh Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), di mana sejumlah kader mendesak Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Saputra untuk mengundurkan diri karena dianggap merangkap jabatan sebagai Staf Khusus Menteri (P2MI), Ketua Umum Pengurus Wilayah SEMMI Riau, Ihkram Mulya, menyerukan agar seluruh kader bersikap jernih dan objektif demi menjaga marwah organisasi. (Senin, 27/10/2025).

Menurut Ihkram, desakan mundur terhadap Ketua Umum PB SEMMI adalah langkah tergesa-gesa dan tidak berlandaskan pertimbangan organisatoris yang matang. Ia menilai bahwa rangkap jabatan tersebut seharusnya tidak langsung dimaknai sebagai pelanggaran moral atau konstitusi organisasi.

“Rangkap jabatan itu justru bisa dimaknai sebagai bentuk kontribusi kader SEMMI dalam ruang strategis pemerintahan. Menjadi Staf Khusus Menteri menunjukkan bahwa kader SEMMI mampu menembus lingkaran pengambil kebijakan nasional tanpa meninggalkan identitas kemahasiswaannya,” ujar Ihkram.

Ia menegaskan bahwa posisi tersebut merupakan bukti kualitas kader SEMMI di tingkat nasional, bukan alasan untuk menjatuhkan kepemimpinan yang sah.

Lebih lanjut, Ihkram mengingatkan bahwa Kongres SEMMI sebagai forum tertinggi organisasi sudah semakin dekat. Dalam kondisi tersebut, menurutnya, mendesak Ketua Umum untuk mundur di penghujung masa jabatan justru akan mengganggu stabilitas organisasi dan persiapan kongres.

“Langkah terbaik saat ini adalah menjaga soliditas sampai kongres berlangsung. Regenerasi kepemimpinan harus terjadi secara konstitusional dan demokratis,” tegasnya.

Ihkram juga menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Bintang Wahyu Saputra yang dinilai berhasil membawa SEMMI menuju arah yang lebih progresif. Selama masa kepemimpinan Bintang, SEMMI disebut aktif melakukan kaderisasi di berbagai wilayah, menghidupkan kembali cabang-cabang yang sempat vakum, serta memperkuat semangat persatuan di kalangan mahasiswa Muslim Indonesia.

“Kepemimpinan yang aktif dan mempersatukan seperti ini tidak layak dihakimi hanya karena satu aspek administratif. Kita harus menilai secara utuh dan objektif,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Ihkram mengimbau seluruh kader SEMMI di Indonesia agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah internal organisasi.

“SEMMI adalah organisasi kader intelektual dan pejuang moral. Setiap dinamika harus disikapi dengan kedewasaan berpikir, bukan dengan emosi politik sesaat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa PW SEMMI Riau akan terus mendukung langkah-langkah konstitusional PB SEMMI di bawah kepemimpinan Bintang Wahyu Saputra, serta mengajak seluruh kader untuk kembali fokus menjadikan SEMMI sebagai rumah besar bagi mahasiswa Muslim Indonesia — tempat belajar memimpin, berdialog, dan mengabdi untuk bangsa. (***)

Pos terkait