Kuok, Suarapergerakan.com – Kelompok 12 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melaksanakan program pembagian 100 bibit pohon matoa kepada ibu-ibu PKK dan Dasa Wisma Desa Silam, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. (Jum’at, 30/08/2024).
Program yang dilaksanakan pada Sabtu (17/8) ini bertujuan untuk memberikan cinderamata bagi masyarakat Desa Silam sekaligus mendorong upaya penghijauan di lingkungan rumah warga.
Izazul Khafitra Sitompul, Ketua Kelompok 12 KKN UMRI, menjelaskan latar belakang program ini. “Kami memilih untuk membagikan bibit matoa sebagai cinderamata yang bermakna. Selain sebagai kenangan, kami berharap bibit ini dapat tumbuh menjadi pohon yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat Desa Silam,” ujarnya.
Ibu Elvi Anida, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Silam, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. “Program ini sangat positif. Selain menjadi kenangan dari mahasiswa KKN, penanaman pohon matoa juga mendukung program penghijauan di desa kami. Kami berterima kasih atas perhatian mahasiswa KKN terhadap ibu-ibu PKK dan Dasa Wisma,” katanya.
Ibu Sutrisna, Ketua Dasa Wisma Desa Silam, juga mengungkapkan apresiasinya. “Kami sangat senang menerima bibit matoa ini. Ini akan menjadi proyek bersama bagi anggota Dasa Wisma untuk menghijaukan lingkungan kami,” tuturnya.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam kegiatan ini. Salah seorang anggota PKK, Lily Suryani, mengungkapkan rasa senangnya. “Saya sangat berterima kasih atas pemberian ini. Kami akan merawat bibit matoa ini dengan baik agar bisa tumbuh subur di halaman rumah kami,” ujarnya.
Pembagian bibit matoa ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Desa Silam. Selain sebagai upaya penghijauan, pohon matoa juga memiliki nilai ekonomis dari buahnya yang dapat dikonsumsi atau dijual.
Kepala Desa Silam dalam sambutannya menyatakan, “Kami mengapresiasi kreativitas dan kepedulian mahasiswa KKN UMRI. Semoga program ini tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan desa kami.”
Kegiatan pembagian bibit matoa ini juga dihadiri oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Mereka berharap inisiatif seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi program-program serupa di masa mendatang.
Dengan terlaksananya program ini, Kelompok 12 KKN UMRI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa dan pelestarian lingkungan. Mereka juga berharap agar bibit matoa yang dibagikan dapat menjadi simbol pertumbuhan dan kemakmuran bagi Desa Silam di masa depan, sekaligus memperkuat peran ibu-ibu PKK dan Dasa Wisma dalam upaya penghijauan desa. (***)