PHR Zona 1 Wilayah Riau Tumbuhkan Antusias Mahasiswa UIR di Sharing Session Migas Center

PEKANBARU, Suarapergerakan.com– Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 Wilayah Riau, yakni PEP Lirik, PHE Kampar dan PHE Siak, ikut tumbuhkan antusias mahasiswa di bidang migas lewat Sharing Session Migas Center, Senin (4/3/2024). Sharing session yang diselenggarakan SKK Migas Sumbagut dan Migas Center Universitas Islam Riau (UIR) tersebut dikemas sebagai kuliah umum. Perwakilan masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Riau menjadi pembicara di hadapan puluhan mahasiswa.

Hadir dalam kesempatan ini, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Mohammad Rochaddy beserta staff. Sebagai tuan rumah, Dekan Fakultas Teknik Prof DR Eng Muslim MT membersamai acara dengan Ketua Prodi Teknik Perminyakan Ir Novia Rita ST, MT dan Ketua Migas Center UIR Hj. Fitrianti ST, MT. Sedangkan dari PHR Zona 1 fungsi Comrel & CID Officer Renita Yulia Kuswindriati dan Sr Operator Ukui MOS Hasan Basri yang hadir untuk memberikan materi.

Dalam sambutannya Prof DR Eng Muslim MT menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kuliah umum ini. Adanya Migas Center yang dikembangkan di UIR menurutnya penting untuk merawat minat anak bangsa mengelola sumber daya migas yang ada di bumi Riau. Namun tak kalah penting, menghidupkan migas center dengan acara semacam ini. “Kegiatan ini dapat mendorong potensi mahasiswa UIR terutama mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan sekaligus menjaga hubungan kerja sama yang baik antara UIR dan SKK Migas beserta KKKS,” ungkapnya.





Acara sharing session dibagi dalam dua sesi yang masing-masing sesinya dipandu oleh dosen Dike Fitriansyah Putra, M.Sc, MBA dan DR. Ira Herawati ST,MT sebagai moderator. Di sesi paparan materi dari Lirik-Kampar field, Hasan Basri menjelaskan mengenai proses ekplorasi dan eksploitasi minyak bumi secara teknis. “Lirik-Kampar Field merupakan lapangan yang sudah cukup lama beroperasi memenuhi kebutuhan energi negeri, yakni sejak tahun 1936. Perusahaan berusaha menekan natural declining dengan berbagai inovasi untuk memaksimalkan produksi sumur-sumur tua”, pungkasnya.

Mewakili PHE Siak, Renita Yulia memberikan gambaran umum wilayah kerja perusahaan yang meliputi Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu. Selain menjalankan operasi produksi yang andal dan mengutamakan keamanan (safety), PHE Siak juga memberi dampak positif lewat berbagai program pengembangan masyarakat.

“PHE Siak memiliki tanggung jawab bersama dalam mengembangkan potensi-potensi daerah melalui program CSR. Misal seperti pengentasan stunting melalui program PHE Siak Gesit (Gerakan Siak anti Stunting) dan baru-baru ini PHE Siak juga telah membangun Posyandu di pelosok yang bermanfaat bagi warga”, jelas Renita.

Kuliah umum ini disambut antusias oleh seluruh mahasiswa baik dari teknik perminyakan maupun prodi lain. Bahkan banyak mahasiswa dari luar provinsi Riau yang ikut mendaftar dan hadir dalam kuliah umum ini. Seperti dari Universitas 17 Agustus Surabaya dan Institut Pendidikan dan Bahasa Invada di Cirebon.





Pos terkait