Kampar, Suarapergerakan.com — Jagat maya dihebohkan kembali dengan beredarnya ulang video lama yang memperlihatkan aksi brutal aparat Satpol PP Kabupaten Kampar terhadap seorang ibu hamil. Video berdurasi dua menit itu kembali viral di media sosial dan memantik gelombang kemarahan masyarakat Kampar.
Dalam video yang beredar luas di YouTube dengan judul “Satpol PP Kampar Riau Ngamuk, Ibu Hamil Jadi Korban”, tampak jelas suasana ricuh antara aparat dengan sejumlah warga yang tengah melakukan aksi protes di depan kantor pemerintahan. Seorang ibu hamil tampak terjatuh setelah terdorong keras oleh oknum Satpol PP, sementara beberapa warga lain berusaha menolong di tengah kepanikan.
Peristiwa itu kembali menyeruak ke publik karena dianggap mencerminkan wajah kepemimpinan yang arogan di masa itu. Saat kejadian, Hambali masih menjabat sebagai Kasatpol PP Kabupaten Kampar, dan kini namanya kembali menjadi sorotan tajam dari masyarakat.
“Video itu bukan cuma potongan gambar, tapi potret betapa rakyat kecil bahkan ibu hamil pun tak luput dari kekerasan aparat. Dan itu terjadi di bawah komando seorang pejabat yang kini masih berkiprah di pemerintahan,” tegas KA dengan nada geram.
Ia menambahkan, tindakan tersebut jelas melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan mencoreng kehormatan ASN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, setiap aparatur wajib menjunjung tinggi kehormatan dan melindungi masyarakat dari segala bentuk kekerasan.
“Tidak ada alasan bagi seorang pemimpin membiarkan bawahannya bertindak brutal. Itu bentuk kegagalan moral dan administratif. Dan rakyat Kampar tidak akan lupa kejadian memalukan ini,” lanjut KA.
Reaksi warganet pun membludak. Banyak komentar bernada marah membanjiri platform media sosial, menuntut agar pemerintah daerah memberikan penjelasan terbuka dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
Sebagian warga bahkan menyebut video itu sebagai “tamparan keras” bagi mereka yang kini tengah berlomba mencari jabatan di pemerintahan tanpa pernah meminta maaf atas luka masa lalu.
KA menutup pernyataannya dengan tegas. “Kampar butuh pemimpin yang berjiwa pelayan, bukan penguasa yang membiarkan rakyatnya ditendang. Jika seorang ibu hamil saja tidak dihormati, maka kehormatan daerah ini ikut terinjak.”
Kini publik menanti sikap tegas dari Pemkab Kampar dan aparat penegak hukum. Sebab bagi masyarakat, keadilan sosial bukan sekadar slogan — tetapi janji yang harus ditepati. (BAP)
Note : Sumber video yt detik.com https://youtu.be/sHfg7SpFzlQ?si=7MCp93riYI18kTk8